Friday, May 12, 2017

SEPERTI PELANGI SEUSAI HUJAN

Saya tertarik dengan satu jawapan oleh soalan feedback ini.

"Dengan ayat sendiri, definisikan 'ahli AZAM' "
" one family "

:)

Dah berhari-hari saya mencari masa untuk menulis tentang mereka tapi ada satu perasaan yang menghalang kegatalan tangan ini untuk menari-nari ecece. Rasa diri ini terlalu kotor untuk menulis tentang mereka, tentang ukhuwah yang terbina dengan mehnah & cabaran ini. Ukhuwah yang tak didasari oleh keakuan, ke-engkau-an, tapi tentang kekitaan bahkan lebih dari itu. Ukhuwah fillah & ummatik. Tapi andai kata nak sucikan hati betul-betul baru berbicara tentang mereka, layakkah usaha yang aku curahkan selama ini untuk mendapat pengampunan? Sudah maksimalkah?

Astagha Ubadah Zabidi, bukankah Allah itu Al-Ghaffar, Al-Ghaffur, Al-Afuww & At-Tawwab?
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُKatakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar: 53)
Teman... 
hayati setiap bait-bait ayat tersebut satu persatu. Tidakkah ia menggugah emosi, meleraikan keresahan & menusuk kalbu anda?
:')
Di sebalik dosa & noda yang melampaui batas itu, Allah dengan rahmatNya masih memanggil 'hamba-hambaKu' . Bukankah hamba itu di sisi Allah satu gelaran takhta yang tinggi?
Ah, keCINTAan apakah ini??

*fuhh*

Berbalik mengenai mereka. Tampak bahawa kita dikelompokkan kepada aktivis & budak usrah. Namun di manakah titik persamaan yang menyatukan kita semua?
Mungkin ada orang akan kata budak-budak usrah / orang AZAM ni fake, hipokrit bahkan yang perli kata malaikat / jalan tak jejak tanah. Namun kerana kita jahatlah kita berusrah. Kita berusrah adalah pada inti pati untuk memperbaiki diri menjadi muslim yang lebih baik.
Kita beramal dengan Maratib Amal yang pertama iaitu menjadi individu muslim yang ummatik.

Ya, itulah titik persamaan kita !

Teman...
Kau orang adalah jiwa-jiwa yang sudi untuk ditarbiyyah.
Kau orang adalah jiwa-jiwa yang berusaha ditarbiyyah untuk memperhalusi islam.
Kau orang adalah jiwa-jiwa yang merelakan masa peribadi untuk berkontribusi untuk masyarakat & ummah.

Itulah titik persamaan hari biru itu.

Teman...
Yang tidak berusrah, yang tidak bersama kita pada hari tersebut, yang tidak dita'lim bersama kita. Boleh saja bahkan lebih tinggi keimanan dan darjatnya di sisi Allah. Lebih buat dakwah daripada semua kita yang dikumpulkan sekaligus pada hari itu.

Maka, mari sama-sama tingkatkan usaha. Kita raih redha & CINTA-Nya!
Menjadi yang terbaik. Memperhambakan diri kepadaNya.
Allah takkan pernah bosan, melain kita yang bosan (maksud hadis)

Teman...
Saya mohon...
kalau nanti di akhirat, kau orang tidak temukan saya di syurga, tanyakan Allah tentangku.
Tunjukkan gambar ini...saya yang duduk , kanan, paling terkehadapan!
Kharasho?


Jazakumullah khaeran khateera!

* * *

Baru-baru ini juga, Allah tunjukkan saya satu perkara. Entah kenapa saya rasa amat terluka. Tapi itulah kelemahan saya. Mohon Allah jauhkan saya daripada perkara yang tidak baik untuk agama, kehidupan & pengakhiranku.

No comments:

Post a Comment